Menangkap ikan dengan Kapal Bagan

Nelayan adalah salah satu bidang pekerjaan yang dilakukan untuk menangkap ikan / biota lainya didasar atau dipermukaan air. tawar, payau dan juga dilautan. ada yang memancing, menombak, pukat tepi, rewai, tondo, jaring apung dan jaring tanam.

Kali ini saya akan membahas menangkap ikan dengan kapal bagan menggunakan alat tangkap jaring tanam, dengan mata cangkangnya kecil berukuran 4 inci. alat tangkap ini juga dinamakan dan disebut sehari - hari oleh nelayan bagan adalah WARING.

Kapal bagan ini sendiri bermacam - macam tipe volumenya ada yang berukuran 5GT- 10GT, 10GT - 15GT, 15GT - 20GT, dan bahkan ada yang berukuran besar yaitu 20GT - 30GT, Pengukuran volume kapal bagan ini langsung diukur oleh dibawah arahan Kementrian kelautan perikanan ( KKP ) untuk menjadi kelengkapan data untuk kepengurusan surat - surat izin kapal bagan.

Bentuk kapal bagan adalah berbentuk seperti kapal biasa tapi kapal bagan ini dilengkapi dengan menggunakan cadik, cadik ini sendiri berfungsi untuk penyeimbang kapal dilautan supaya kapal bagan tidak oleng dihantam oleh gelombang, dan cadik ini sendiri dipasang sesuai dengan ukuran kapal bagan, ada yang panjang dan lebar16 M × 14 M persegi , dan juga ada yang menggunakan 20 M x 16 M, kapal bagan ini dibuat dari bahan kayu.

Untuk anggaran dana pembuatan kapal bagan ini dibutuhkan anggaran berkisar dari 200 juta sampai 750 juta sesuai dengan ukuran bakan kapal tersebut, dimulai dari yang berukuran kecil, menengah dan besar.

Kapal bagan ini juga dilengkapi dengan tiga mesin motor diesel.
1. Mesin diesel lampu dilengkapi dengan motor dinamo, mesin ini digunakan untuk menghidupakan seluruh lampu yang ada didalam kapal bagan, jenis lampu yang digunakan adalah lampu sorot philip dengan daya 500 watt.
2. Mesin diesel penggerak kapal atau yang beri nama lain MESIN TULAK, mesin ini digunakan untuk memajukan atau memundurkan laju kapal untuk mencapai pelabuhan lokasi penangkapan.

3. Mesin diesel troli jaring / waring atau yang dinamakan lain MESIN PANDEREP, mesin ini digunakan untuk penggerak menurunkan jaring / waring kedalam lautan dan juga mengangkatnya kepermukaan lautan.

Nelayan kapal bagan
Nelayan kapal bagan ini adalah nelayan yang melakukan aktifitas pekerjaan menangkap ikan dimalam hari, berangkat pada sore hari jam 4 sore dan pulang dipagi harinya pada jam 6 pagi.

Untuk melakukan aktifitas menangkap ikan dikapal bagan ini membutuhkan tenaga manusia sebanyak minimal 6 orang dan maksimal 16 orang, tergantung dengan ukuran kapal bagan tersebut.

Sebelum berangkat kelaut nelayan ini duduk dulu disalah satu warung yang sudah ditetapkan oleh kapten kapal yang dinamakan juga TUNGGANAI / orang yang memimpin diatas kapal bagan tersebut, diwarung ini juga para anggota saling berdiskusi dengan tungganai dimana hari ini pelabuhan atau lokasi untuk kita pergi menangkap ikan, dan juga diwarung ini salah satu tempat penyedia perbekalan untuk pergi melaut mulai dari bahan pokok makanan misalnya beras, mie, gula, kopi, teh, air minum, dan juga rokok nelayan kapal bagan.

Setelah selesai melakukan diskusi, dan juga perbekalan sudah lengkap maka bersiap - siaplah para nelayan kapal bagan untuk mengarungi samudra, dengan harapan hasil tangkapan malam ini mendapatkan hasil yang maksimal, dan bisa dijual dipasaran untuk esok paginya.

Setelah itu seluruh nelayan sampai di atas kapal untuk bersiap melakukan semua aktifitas yang ada didalam kapal, dibawah komando atau perintah TUNGGANAI tadi.

Jangkar kapal siap dinaikan mesin tulak mulai hidup yang dioperasikan oleh wakil tungganai yang bekerja dibidang bagian operator mesin diatas kapal. Dan kapal menuju pelabuhan yang sudah disepakati tadi ditempat warung.

Tidak lama kemudian jangkar kapal mulai diturunkan kembali setelah sampai dititik lokasi pelabuhan, waktu sudah menunjukan jam 6 sore, dan kemudian mesin lampu siap untuk dihidupkan menandakan waktu malam akan segera datang. Siap - siap untuk melepaskan jaring kedasar laut.

Jam 19.00 malam jaring ikan mulai diturunkan siap - siap untuk menangkap ikan, jaring sudah dibawah lautan dengan jarak dari badan kapal bagan sampai mencapai 45 meter. Dan lampu bagan mulai dimatikan sampai tinggal satu lampu untuk menerangi saja, dan posisi lampu yang satu ini berada ditengah - tengah badan kapal, tujuannya adalah membuat semua ikan berkumpul ditengah - tengah bagan kapal. Jika semua ikan sudah berkumpul, maka mesini panderep siap untuk dihidupkan untuk mengangkat jaring yang ada dibawah laut tadi.

Jaring sudah berada diposisi diatas kapal dan ikan - ikan sudah berhasil didapatkan, mulailah semua nelayan menikmati hasil tangkapannya untuk malam ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Secangkir kopi di Pesona Manjuto

Pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak BBM