Pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak BBM

Sampah plastik suatu sumber masalah atau isu lingkungan yang tidak asing lagi kita dengar baik itu dinegara indonesia maupun dinegara - negara yang ada didunia.

Baru - baru ini kita mendengar bahwa indonesia peringkat ke dua penghasil sampah plastik, dan sampah plastik sudah mengancam lingkungan juga sudah berdampak kepada kehidupan manusia yang berprofesi sebagai nelayan.

Jika anda pergi berkunjung ke salah satu nagari / desa sungai pinang, kecamatan koto XI tarusan, kabupaten Pesisir selatan. Anda akan menemui ditengah - tengah kampung rumah pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.

Dirumah sampah ini anda akan bertemu dengan seorang pemuda yang sehari - harinya bekerja disana sebagai operator mesin pengolahan sampah plastik.

Rumah pengolahan sampah plastik ini dibangun dinagari sungai pinang bertujuan untuk mengatasi atau mengurangi sampah plastik yang terbuang tidak pada tempatnya salah satu contohnyo terbuang ke aliran sungai ini tentu akan berdampak kepada sungai itu sendiri airnya tidak bersih lagi, jika hujan datang semua sampah plastik akan bermuara dilautan.

Rumah pengolahan ini dibangun oleh Yayasan rimba indonesia dilengkapi dengan mesin pengolahannya, dengan dana sebesar 150 juta, ditambah dengan gaji operatornya sebesar 2 juta setiap bulannya.
Rumah ini diresmikan oleh pemerintah nagari sungai pinang tanggal 20 september 2019.

Pendiri yayasan rimba indonesia reno putra berharap kepada masyarakat nagari tidak lagi membuang sampah disembarang tempat lagi, mari kita sama - sama menjaga kebersihan lingkungan kita dari ancaman limbah sampah plastik.

Rumah sampah plastik ini masih beroperasi sampai sekarang dan masyarakat sudah mulai mengumpulkan sampah plastiknya dan diberikan kepada rumah sampah plastik untuk bisa diolah dan dimusnahkan.

Rumah pengolahan sampah plastik menjadi BBM

Sungai pinang, 8 juni 2020
Sisra ismail

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkap ikan dengan Kapal Bagan

Secangkir kopi di Pesona Manjuto